Di bawah ini merupakan konflik politik yang sering terjadi dimasyarakat yaitu

Di bawah ini merupakan konflik politik yang sering terjadi dimasyarakat yaitu

Dalam artikel ini akan membahas dan memberikan jawaban soal di bawah ini merupakan konflik politik yang sering terjadi dimasyarakat yaitu

 

Berikut ini pembahasan dan jawaban yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

 

Soal

Di bawah ini merupakan konflik politik yang sering terjadi dimasyarakat yaitu

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Konflik politik merupakan salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap kehidupan politik. Konflik terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa dalam suatu sistem pemerintahan. Contoh konflik ini adalah pemberontakan PKI di Madiun, pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Memang saat ini masih banyak konflik politik yang terjadi menjelang hari pemilihan umum.

 

Contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat

Politik merupakan aspek kehidupan sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Banyak hal yang sulit dari masalah politik ini.

 

Secara umum, contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah permasalahan yang terjadi karena banyaknya kontradiksi. Sebagai referensi, harap periksa contoh sengketa kebijakan di bawah ini:

 

  1. Perbedaan pendapat antara kedua kubu

Ada banyak contoh partai politik di Indonesia. Di antara pihak-pihak tersebut, masing-masing pihak harus membangun bentengnya. Harus dikatakan, tetapi setiap faksi di setiap partai memiliki tujuannya sendiri dan anggotanya juga. Banyaknya perbedaan ideologi di masing-masing kubu akhirnya menimbulkan konflik yang merembet ke masyarakat.

Baca Juga:  Sebagai bangsa yang berkepribadian pancasila dalam menyikapi terjadinya arus globalisasi bangsa Indonesia harus bersikap menerima dengan

 

  1. Terjadinya perbedaan antara satu sama lain

Tidak diragukan lagi bahwa konflik politik dapat menyebabkan perselisihan. Contohnya bisa dilihat di mana saja. Politik merupakan salah satu aspek kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari ras, suku, agama dan ideologi. Oleh karena itu, perbedaan sesuatu dalam suatu kelompok dapat menimbulkan konflik yang berujung pada kekerasan.

 

  1. Banyak kesalahpahaman terjadi

Masing-masing pihak memiliki visi dan pesan tersendiri. Jika persekutuan partai berhasil menduduki suatu posisi di dalam negeri, maka partai yang menduduki posisi tersebut setidak-tidaknya akan menjalankan visi dan misinya. Sayangnya, tidak semua lapisan masyarakat dapat memahami secara utuh apa maksud dan tujuan dari visi dan misi partai tersebut. Pada akhirnya yang terjadi adalah salah satu bentuk kesalahpahaman.

 

  1. Pemberontakan yang ditujukan untuk para pemimpin

Salah satu contoh bentuk konflik politik yang sering terjadi di masyarakat adalah pertentangan pemimpin. Sekali lagi, ini adalah konflik berdasarkan kebijakan negara. Permainan politik yang dilancarkan pemerintah kerap menyulut api emosi masyarakat. Maka yang selalu terjadi pada akhirnya adalah pemberontakan.

 

  1. Saling Menjatuhkan di dalam Kelompok

Dalam sebuah kelompok politik, kenyataannya tidak selalu ada suara bulat. Ada orang-orang yang berlawanan arah dengan mayoritas kelompok. Dan yang menakjubkan, kesalahan itu tidak hanya disebabkan oleh segelintir orang, tetapi oleh hampir sebagian kelompok. Pada akhirnya, yang mereka lakukan hanyalah saling mengkhianati.

 

  1. Demonstrasi terjadi akibat kecurangan pemilu

Setiap lima tahun sekali, negara Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden sebagai pemimpin negara untuk masa jabatan baru. Potensi pemimpin dan perwakilan dari berbagai pihak membuktikan kelayakan memimpin negara. Sayangnya, bukan hal baru jika terjadi kecurangan dalam pemilu, misalnya hasil akhir yang dicurangi. Tidak diragukan lagi, ini akan membuat para pengunjuk rasa marah.

Baca Juga:  Nasionalisme berasal dari bahasa latin, yaitu nation yang berarti dilahirkan atau sering disebut sebuah bangsa yang dipersatukan akibat kelahiran. Nasionalisme dalam ruang dan waktu dapat memiliki perubahan hakikat karena

 

  1. Konflik menolak untuk pengesahan RUU

Tujuan pembuatan atau pemutakhiran undang-undang adalah untuk membuat peraturan baru atau menyempurnakan peraturan yang sudah ada. Dan ada beberapa kejadian yang ternyata RUU tersebut membuat masyarakat menolak keras. Penolakan ini berujung pada demonstrasi panjang dan tuntutan pembatalan rancangan.

Check Also

Contoh kewajiban warga negara dalam bidang pendidikan adalah

Contoh kewajiban warga negara dalam bidang pendidikan adalah

Pada artikel kali ini, akan membahas jawaban untuk sebuah pertanyaan yang berbunyi contoh kewajiban warga …