Bila ada anggota masyarakat yang menikah dimana penyelenggaraan pesta pernikahan baiayanya ditanggung seluruhnya oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk menanggung biaya pernikahan kecuali ada kesepakatan kedua belah pihak. hal tersebut menganut sistem kekerabatan

Dalam artikel ini akan membahas dan memberikan jawaban soal bila ada anggota masyarakat yang menikah dimana penyelenggaraan pesta pernikahan baiayanya ditanggung seluruhnya oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk menanggung biaya pernikahan kecuali ada kesepakatan kedua belah pihak. hal tersebut menganut sistem kekerabatan

 

Berikut ini pembahasan dan jawaban yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

 

Soal

Bila ada anggota masyarakat yang menikah dimana penyelenggaraan pesta pernikahan biayanya ditanggung seluruhnya oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk menanggung biaya pernikahan kecuali ada kesepakatan kedua belah pihak. Hal tersebut menganut sistem kekerabatan

 

Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Kekerabatan patrilineal

 

Pembahasan

Pengertian Sistem Kekerabatan Parental, Patrilineal dan Matrilineal yang Ada di Indonesia

1. Parental

Sistem kekerabatan Parental menggambarkan garis keturunan pada kedua belah pihak (ayah dan ibu), dan status laki-laki dan perempuan adalah sama.

 

Misalnya di Aceh dan Jawa Barat.

 

Di daerah Parental, jika seorang anggota masyarakat hendak melangsungkan perkawinan, maka menurut adat biaya pesta ditanggung oleh kedua belah pihak, atau atas kesepakatan masing-masing pihak.

 

2. Patrilineal

Sistem kekerabatan patrilineal berasal dari pihak ayah. Kedudukan laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Misalnya di daerah Palembang dan Batak.

 

Di daerah patrilineal, jika seorang anggota masyarakat akan melangsungkan pernikahan, laki-laki menanggung semua biaya pernikahan tersebut.

 

Di sisi lain, wanita tidak menanggung biaya pernikahan tanpa persetujuan kedua belah pihak.

 

3. Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal berasal dari pihak ibu. Status perempuan lebih tinggi dari laki-laki, misalnya di Kabupaten Minangkabau.

 

Di wilayah matrilineal, jika ada anggota masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan, maka biaya pernikahan ditanggung sepenuhnya oleh pihak perempuan, dan pihak laki-laki tidak dikenakan biaya untuk membayar biaya pernikahan kecuali jika kedua belah pihak sepakat.