Perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah pada masa kerajaan tidak membuahkan hasil. Hal tersebut dikarenakan Perjuangan bersifat kedaerahan

Perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah pada masa kerajaan tidak membuahkan hasil. Hal tersebut dikarenakan

Pada artikel kali ini, akan membahas jawaban untuk sebuah pertanyaan yang berbunyi perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah pada masa kerajaan tidak membuahkan hasil. hal tersebut dikarenakan

 

Untuk menjawab soal seperti ini, sebaiknya kamu mempelajari materi yang telah diajarkan sebelumnya  supaya lebih memudahkan untuk mengerjakan.

 

Tetapi apabila tetap kesulitan dalam menjawab soal yang ini, tenang saja karena jawaban dan pembahasan yang kami ambil dari berbagai referensi terpercaya akan kami berikan dalam artikel ini.

 

Berikut ini kunci jawaban dan pembahasannya yang bisa Anda jadikan referensi.

 

Soal

Perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah pada masa kerajaan tidak membuahkan hasil. Hal tersebut dikarenakan

A. Sistem komunikasi yang belum modern

B. Perjuangan bersifat kedaerahan

C. Senjata yang masih tradisional

D. Modal untuk berperang masih kurang

 

Kunci Jawaban

Perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah pada masa kerajaan tidak membuahkan hasil. Hal tersebut dikarenakan Perjuangan bersifat kedaerahan (jawaban B).

 

Pembahasan

Sejak kedatangan bangsa Barat ke Nusantara, gelombang penderitaan masyarakat tidak terhindarkan. Perlakuan semena-mena mereka, yang bertujuan menguasai rempah-rempah, mencakup praktik monopoli perdagangan dan tindakan kekerasan terhadap warga lokal. Dalam bayang-bayang penindasan ini, muncullah tokoh-tokoh pemberani yang berani menentang penjajahan Barat, seperti Pattimura, Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, dan Pangeran Diponegoro.

 

Meskipun beberapa perlawanan lokal berhasil, sebagian besar masih gagal, meninggalkan jejak kolonialisme yang masih berlanjut. Mengapa bangsa Barat tetap berkuasa di tanah air kita pada masa itu? Mari kita simak lebih lanjut.

Baca Juga:  Pada tanggal 19 desember 1948 belanda melancarkan agresi militer II dengan tujuan

 

  1. Perjuangan Bersifat Kedaerahan

Perlawanan yang terjadi cenderung bersifat kedaerahan. Meskipun Perang Diponegoro menguras keuangan Belanda, akhirnya berhasil mereka tumpas. Hal serupa terjadi pada serangan Sultan Agung ke Batavia. Perlawanan daerah bersifat terisolasi, tidak mampu bersatu secara efektif untuk mengusir penjajah. Pasukan Hindia-Belanda, di sisi lain, memiliki kekompakan dalam upaya menguasai rempah-rempah di Nusantara.

 

  1. Politik Adu Domba Belanda

Belanda menjalankan politik adu domba, memecah belah persatuan antar kerajaan untuk mencapai tujuan mereka. Dengan mendukung satu kerajaan melawan yang lain, Belanda memperoleh keuntungan dalam bentuk monopoli perdagangan dan penguasaan wilayah.

 

  1. Kurangnya Rasa Nasionalisme

Kurangnya rasa nasionalisme menjadi kendala utama. Masyarakat belum memiliki identitas Tanah Air bersama dan tidak mampu bersatu dalam semangat Indonesia. Kurangnya koordinasi dan kolaborasi di antara tokoh-tokoh daerah membuat perlawanan tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan.

 

Alasan-alasan ini mencermin kondisi pahit pada masa itu. Perlawanan lokal yang terpecah-belah dan kurangnya kesadaran nasionalisme menjadi hambatan utama. Jika tokoh-tokoh daerah bersatu dalam semangat persatuan, mungkin sejarah perlawanan melawan penjajahan akan berlangsung dengan cara yang berbeda.

 

Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya persatuan dalam menghadapi cobaan berat di depan kita.

Check Also

Penjelajahan samudera diawali dengan adanya perjanjian tordesillas. Melalui perjanjian ini ditetapkan bahwa bangsa portugis berlayar ke arah timur mengitari pantai barat Afrika.

Penjelajahan samudera diawali dengan adanya perjanjian tordesillas. Melalui perjanjian ini ditetapkan bahwa bangsa portugis berlayar ke arah

Pada artikel kali ini, akan membahas jawaban untuk sebuah pertanyaan yang berbunyi penjelajahan samudera diawali …